Selasa, 02 November 2010

Perilaku konsumen

PERILAKU KONSUMEN DALAM ILMU EKONOMI MIKRO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode di definisikan sebagai suatu wakil realitas yang disederhanakan. Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivitas – aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli.


Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku konsumen yaitu :

Ø Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan (small referebce grups), dan keluarga.

Ø kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.

Ø tujuan dan fungsi modal perilaku konsumen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsu

kekuatan – kekuatan perilaku konsumen

Saat ini produk serta jasa yang ditawarkan oleh produsen tidak hanya ditentukan oleh mutu yang baik dan harga yang bersaing, tetapi juga ditentukan oleh kekuatan konsumen yang membentuk komunitas secara independen. pada saat ini kekuatan konsumen benar-benar sangat jitu dan bisa memberikan pengaruh atau image atas produk dari pihak produsen. Bisa memberikan pengaruh yang positif, atau yang sebaliknya negatif.

Pada awalnya komunitas terbentuk melalui media internet, yaitu media mailing list (milis). Secara online mereka mencari wadah pertemanan melalui dunia maya dengan tujuan mencari teman yang mempunyai minat, hobi, kegemaran yang sama dengan satu merek tertentu atau gabungan dari berbagai merek lainnya. Setelah milis terbentuk dan memiliki anggota, kemudian mereka membuat agenda rutin kopdar (kopi darat).

Pengaruh buruknya :

Misalnya Perusahaan oil (minyak pelumnas) dulu pernah di cap buruk dan beritanya tersebar melalui melalui media milis dengan cara tak bertanggung jawab. Akibat dari edaran milis tersebut yang tersebar dari milis komunitas ke komunitas milis lain, maka produksi dan penjualan pelumas perusahaan tersebut terganggu. Para pesaing lain merebut pangsa pasar perusahaan tersebut bahkan konsumen dan masyarakat memberikan image buruk atas produk tersebut.

Pengaruh baiknya :

Produsen harus bisa berjalan bersama-sama, atau bergandengan tangan dengan pihak konsumen melalui komunitas yang sudah terbentuk. Misalnya usaha Yamaha sebagai produsen motor nasional. Dulu produsen ini tertinggal jauh dengan Honda, tapi sekarang merek Yamaha makin merajalela ‘Semakin Didepan’ karena pihak produsen bisa merangkul akrab kepada para komunitas dan pengguna merek Yamaha (kosumen).

Konsumen Yamaha merasa bangga dan senang karena bias bercerita kepada masyarakat luas. Selain itu konsumen Yamaha di ajak kumpul bareng, hingga pembuatan iklan yang selalu melibatkan klub, maupun komunitas, yang dibiayai oleh pihak produsen. Ini merupakan kunci utama dari pada suksesnya penyebaran dan pengaruh yang baik. Hal ini menambah kepercayaan konsumen maupun masyarakat luas.

BAB II

PEMBAHASAN

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga, dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro, dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.

2.1 Pengerian Konsumen, Konsumsi dan Perilaku Konsumen

Ø Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen. kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa.

Ø Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa.

Ø Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Maka konsumsi seseorang itu tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.

Ø Dilihat dari arti Ekonomi, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda.
Contoh: memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah.

Ø pengetrian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan memoerbaiki sutu peroduk dan jasa mereka

Pendapat tokoh – tokoh tentang perilaku konsumen :

1. James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan tindak-tindakan individu secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut

2. David L Loundon
Perilaku konsumen dapat di definisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa

3. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya.

Ciri – ciri Perilaku Konsumen

konsumen bersikap rasional, maksudnya adalah sesuai dengan anggaran yang tersedia, konsumen perusahaan memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang akan di konsumsi sesuai dengan budget yang di miliki.

Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang :

1. pendekatan cardinal

2. pendekatan ordinal

pendekatan cardinal : kepuasaan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu

barang dapat di ukur dengan saatuan kepuasan (misalnya

mata uang)

pendekatan ordinal : kelemahan pendekatan cardinal terletak pada anggapan yang

digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi

barang dapat di ukur dengan satuan kepuasan

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dafat di pengaruhi lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

www.wikipedia.com

StephenLangitan.com

http://www.scribd.com/TEORI-PERILAKU-KONSUMEN/d/3943907

Prof. N. Gregory Mankiw. 2006. Pengantar ekonomi mikro. Salemba empat, Jakarta

Normal0 falsefalsefalse EN-USX-NONEX-NONE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar